Sabtu, 29 Agustus 2009

Mengangkat Pecinta Alam Sebagai Ekstrakulikuker Wajib

Dewasa ini, minat pelajar terhadap pengabdian negara semakin menurun. Pramuka sebagai bagian dari cara menumbuhkan nasionalisme semakin tidak bisa dihandalkan karena peminatnya yang kian hari kian sedikit. Bahkan hanya tinggal beberapa sekolah saja yang masih mempertahankan kegiatan pramuka ini. Sebagian lainya sudah tinggal cerita masa lalu.

Dengan latar belakang itu, maka perlu rasanya mencari alternatif lain mengembangkan jiwa nasionalisme dengan diadakanya kegiatan pecinta alam. Namun sangat disayangkan, kegiatan pecinta alam di sekolah masih terbatas. Selain dianggap kegiatan berisiko oleh sekolah, sering kali pengembangan kegiatan ini cenderung independen tanpa dukungan sekolah. Padahal kegiatan pecinta alam ini memiliki peluang yang besar dalam kerangka menumbuhkan rasa nasionalisme pelajar.

Oleh karena itu, banyakndari masyarakat pelajar pecinta alam atau sering disebut SISPALA ( Siswa Pecinta alam ) berharap dukungan pemerintah. Selama ini kegiatan pecinta alam sama sekali tidak mendapat dukungan pemerintah. Harapan kedepan, untuk menyelamatkan keberadaan kegiatan kepecinta alaman maka perlu rasanya untuk membuat dasar hukum paling tidak setingkat Keputusan Menteri (KepMen) untuk mewajibkan setiap sekolah memiliki ekstrakulikuler Pecinta Alam.Karena hanya anak bangsalah yang mengenal alam negerinya sendiri.

Minggu, 23 Agustus 2009

Big Event

BUKA BERSAMA SISPALA SE-JABODETABEK

Mengundang kepada komunitas siswa pecinta alam di wilayah Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang Untuk hadir dalam acara buka puasa bersama

Pelaksanaan:
SMA Negeri 46 Jakarta
Jl. Masjid Darussalam Kav.23-25 Blok.A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Tanggal 12 September 2009
Jam 12.00-20.00

Minggu, 16 Agustus 2009

Seputar Aktifitas


Tips Mendaki Gunung


Pilih Barang Yang Dapat Berfungsi Ganda
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda , tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa. Contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di keril.

Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam keril jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.

Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam keril anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

Menyimpan Pakaian
Jika anda meragukan keril yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih

Menyimpan Makanan
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

Menyimpan Korek Api Batangan
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Keril
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat keril digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.


Sekilas Pecinta Alam

Sejarah Pecinta Alam di Indonesia di mulai pada tahun 1964 ketika diadakannya ekspedisi Cendrawasih untuk menaklukan puncak Soekarno atas perintah presiden Soekarno. Tujuannya adalah untuk mengenal alam Indonesia dan kebanggaan negara sebagai upaya unjuk gigi kepada dunia bahwa indonesia mampu ketika itu.
Tidak beberapa lama dari diadakanya ekspedisi itu, maka terinspirasilah para masyarakat terlebih mahasiswa untuk membentuk wadah-wadah pecinta alam. Dua pecinta alam perintisnya adalah Mapala Universitas Indonesia ( Jakarta ) dan Wanadri (Bandung). Untuk tingkat pelajar itu sendiri, aktivitas pecinta alam mulai berkembang sejak tahun 1977.

Minggu, 17 Mei 2009

Daftar Sispala

Berikut daftar sispala di wilayah jabodetabek yang telah terkordinir . Mohon maaf bila ada yang tidak tertulis. Data akan terus diperbaharui :

  1. Palasi ( SMAN 1 Jakarta )
  2. Sabhawana ( SMAN 3 Jakarta )
  3. Saptapala ( SMAN 7 Jakarta )
  4. Exispal ( SMAN 24 Jakarta )
  5. Ural 28 ( SMAN 28 Jakarta )
  6. Grapala 31 ( SMAN 31 Jakarta )
  7. Tigmapala ( SMAN 35 Jakarta )
  8. Talam ( SMAN 38 Jakarta )
  9. Trinawabuana SMAN 39 Jakarta )
  10. Gasak Pala 46 ( SMAN 46 Jakarta )
  11. Pasma ( SMAN 54 Jakarta )
  12. Sisgahana ( SMAN 70 Jakarta )
  13. 72 Adventure ( SMAN 72 Jakarta )
  14. Samastha Buana ( SMAN 74 Jakarta )
  15. Sispala 79 ( SMAN 79 Jakarta )
  16. Pladel ( SMAN 80 Jakarta )
  17. Werdi Buana ( SMAN 82 Jakarta )
  18. Genspal ( SMAN 86 Jakarta )
  19. Ekapasers ( SMAN 109 Jakarta )
  20. Gempala ( MAN 4 Jakarta )
  21. FK31 ( SMA YMIK 1 Jakarta )
  22. Sispala YMIK 2 ( SMA YMIK 2 )
  23. GPA PL ( SMA Pangudi Luhur )
  24. Palabsky ( SMA Labschool Lebayoran )
  25. Irmapala ( SMA Muhammadiyah 2 )
  26. Sulpa ( SMA Suluh )
  27. PPRPG Satya Soedirman ( SMAN 1 Bogor )
  28. Waspala ( SMAN 7 Bogor )
  29. Ekstanba ( SMAN 3 Depok )
  30. Plasma ( SMAN 4 Depok )
  31. CHC ( SMAN 5 Tangerang )
  32. Hipalita ( SMAN 6 Tangerang )
  33. Agripala ( SMKN 2 Tangerang )
  34. Sacapala ( SMAN 1 Ciputat )
  35. Neppala ( SMAN 1 Pamulang )
  36. Pasispala ( SMAN 2 Pamulang )
  37. Arimdam ( SMA 2 Mei )
  38. Ciara ( SMAN 1 Pomdok Aren )
  39. MoonPala ( SMAN 1 Cisauk )
  40. STP ( SMK Triguna )
  41. Stripala ( SMK Triguna utama )
  42. Nasapala ( SLK Nasional )
  43. Ispaba ( SMK Bhakti Anindya )
  44. Palagasi ( SMAN 3 Bekasi )
  45. Gempa ( SMAN 6 Bekasi )
  46. Pastoeb ( SMAN 7 Bekasi )
  47. Ospala ( SMAN 8 Bekasi )
  48. Pascal ( SMAN 11 Bekasi )
  49. Palapa ( SMA YPI 45 Bekasi )

Senin, 20 April 2009

Antara Forsispal atau Wadah Baru

Pada pertemuan yang pertama kalinya antar sispala tingkat JABODETABEK, sekitar pertengahan maret 2009 di SABHAWANA SMAN 3 Jakarta, berkumpulah 28 organsasi pecinta alam tingkat SMA se-Jabodetabek. Dalam pertemuan itu hanya acara silaturahmi dan pembicaraan sedikit tentang keinginan untuk memiliki suatu wadah SISPALA. Ternyata diketahui sudah adanya wadah semacam itu namun hanya tingkat Jakarta Selatan, yaitu FORSISPAL ( Forum Siswa Pecinta Alam ). Forsispal memiliki luas organisasi tingkat jakarta Selatan dengan beranggotakan 14 sispala. Namun disayangkan pada hari itu FORSISPAL tidak ada perwakilan yang hadir. Peserta yang ingin mengetahui forsispal lebih jauh maka tim formatur saat itu yang diketuai Jakun (PASCAL) mencoba mengadakan pertemuan kedua dengan agenda presentas organisasi FORSISPAL agar diketahui pecinta alam yang lan diluar anggota.

Dilakukanlah pertemuan kedua di SMAN 3 Jakarta yang dihadiri oleh 25 sispala. Pada hari itu forsispal , melakukan presentasi mengenai informasi mengenai organisasinya tersebut. Diskusi kemudian dilakukan dan diakhiri dengan pernyataan 25 sispala. ada 2 pilihan pada saat itu
  1. Membentuk wadah sispala yang baru dengan luas wilayah tingkat JABODETABEK dan Forsispal melebur didalamnya atau,
  2. Bergabung bersama forsispal dan forsispal menjadi organisasi yang lebih besar
Dalam pertemuan itu ternyata hasil voting berpihak pada pilihan 1 dengan jumlah suara 13. sementara itu jumlah suara yang memilih poin 2 sebanyak 12 sispala. Oleh karena itu maka forum menyepakati pembentukan wadah yang baru. Pembentukan wadah bukan merupakan hal yang mudah, sehingga forum merencanakan pertemuan berikutnya tertanggal 12 April 2009 di SMA 3 Jakarta kembali.

Tim Formatur

Dalam mencapai tujuan untuk membentuk wadah antar sispala maka di bentuk tim formatur yang bertugas untuk memformat/menkordinir sispala-sispala di wilayah Jabodetabek. Tim Formatur (TF) juga bertugas memfasilitasi forum dalam segala pertemuan yang sampai saat ini terus berjalan.


Pertemuan-pertemuan sudah 3 kali di hasilkan, antara lain :
  1. Pertemuan I : Berlokasi di SMAN 3 Jakarta di hadiri oleh 28 sispala se-Jadetabek pada tanggal 8 Maret 2009 sebagai silaturahmi Sispala.
  2. Pertenuan II : Berlokasi di SMAN 3 Jkarta dihadiri oleh 25 sispala pada tanggal 22 maret 2009 dengan menghasilkan presentasi forsispal yang menghasilkan keputusan voting untuk membentuk wadah sispala yang baru dalam ruang lingkup sementara wilayah Jabodetabek
  3. Pertemuan III : Berlokasi di SMAN 46 jakarta dihadiri oleh 26 sispala pada tanggal 10 mei 2009 dengan pembahasan konsep dasar berbentuk AD/ART organisasi . Karena agenda pembahasan yang panjang maka dilanjutkan untuk di bahas kembali pada pertemuan ke-4 yang sedang dalam perencanaan.
Susunan Tim Formatur dan Contact Person yang dapat dihubungi.

  • Ketua Tim : Rizky GasakPala (08998053246)
  • Sekretaris : Devy Palagasi (08998289538)
  • Kepala Humas : Ferdy Arimdam ( 08567874115)
  1. Kordinator wilayah I Jakarta Pusat : Ides sispala79 (085691369022)
  2. Kordinator wilayah II Jakarta Selatan : Ides sispala79 (085691369022)
  3. Kordinator wilayah III Jakarta Timur : Rusdi Palasi ( 08999284113)
  4. Kordinator wilayah IV Jakarta Barat : Santos Sabhawana (02194981679)
  5. Kordinator wilayah V Jakarta Utara : Ides sispala 79 (085691369022)
  6. Kordinator wilayah VI Tangerang : Tarie Pasispala (085719892002)
  7. Kordinator wilayah VII Bekasi : Rorry(08569838143)
  8. Kordinator wilayah VIII Bogor : Tongo (085692779290)